Pertemuan pertama kita adalah saat aku berada dalam keadaan yang buruk
Entah kesan apa yang kau dapat dari pertemuan pertama kita.
Pertemuan kedua kita adalah saat kau berada dalam keadaan yang membuat aku terpesona
Membuatku merasa ingin lebih dekat denganmu.
Pertemuan ketiga kita adalah pertemuan yg tak terduga dan tak terencana. Pertemuan yang membuat aku gugup dan salah tingkah dihadapanmu.
Setelah itu aku sadar, bahwa aku mulai jatuh cinta kepadamu..
Lalu hari-hari setelah itu kau mengisi hidupku, hmm aku sebenarnya yg secara tidak langsung membuatmu mengisi hari-hariku
Sampai ada waktu kau harus pergi dan kau tak menyempatkan dirimu untuk menemuiku. Aku sedih dan kecewa
Tapi aku tetap terus membuatmu mengisi hari-hariku. Hingga kedekatan ini semakin dekat setiap minggunya, hingga aku yakin bahwa aku telah jatuh cinta padamu.
Kau tahu ? Pada titik ini hubungan kita menjadi sangat lebih dekat, aku mulai yakin bahwa kau adalah imam untukku dan anak-anak kita kelak. Pada titik ini tak pernah terlewat satu waktupun aku tak menyebut namamu dalam setiap sujudku pada Rabb-ku. Tapi kau kembali pergi meninggalkanku, apakah kau tahu bagaimana rasa hancurnya hati ini ?
Tak ada yang bisa ku lakukan selepas kepergianmu selain menangis dalam setiap sujud terakhirku.
Cinta masalaluku pun hadir kembali, aku kembali memberi kesempatan padanya dan kau hadir lagi. Kau datang kembali ke kehidupanku seperti yang kuharapkan.. aku tahu akan ada yang tersakiti dari ini semua, dari perasaanku padamu yang membuatku pergi meninggalkan cinta masalaluku
Ini bukan karena aku tidak konsisten dengan apa yang telah aku pilih sebelumnya, tentang aku yang telah memilih cinta masalaluku dan kemudian malah pergi meninggalkannya.
Ini tentang hatiku dan keyakinanku padamu
Tentang aku yang yakin bahwa kau adalah imamku kelak
Bahwa kau adalah jawaban dari setiap doa-doaku
Bahwa kau adalah seseorang yang selama ini aku dambakan
Bahwa kau adalah laki-laki yang akan membersamaiku mengarungi hidup ini
Bahwa aku adalah tulang rusukmu..